banner-img
lukisan

Menahan Bentukan

Handiwirman Saputera


2018

200x 85x 40cm

fiber resin, acrylic, aluminium, car paint, puff ink

Share

Lahir di Bukkittinggi, Sumatera Barat, Handiwirman Saputra adalah salah satu pendiri Jendala Art Group. Bersama Etang Wiharso, Christine Ay Tjoe, Rudi Mantofani dan rekan-rekannya di Institut Seni Indonesia, para seniman Post-Reformis ini menggunakan materi-materi duniawi sebagai dasar eksplorasi artistik. Sering dianggap reaksioner karena produksi seniman yang dipolitisasi di bawah rezim Soeharto, para seniman Jendala memprovokasi pembacaan formalis oleh para kritikus namun secara kolektif telah menjawab berbagai keprihatinan. Eko sendiri berkarya di antara instalasi dan lukisan. Penggunaan benda-benda yang ditemukannya sering kali menunjukkan peristiwa, lanskap, dan gambar, namun dengan sendirinya menolak konotasi simbolisme dan metafora.

Ambiguitas karyanya sering kali diperjelas dengan pergeseran skala, mengubah yang dangkal menjadi monumental. Namun, sang seniman enggan untuk berpartisipasi dalam 'narasi besar' seni rupa Yogyakarta, yang didominasi oleh figuratif dan kepedulian sosial. Sebaliknya, Saputra bekerja secara asosiatif, mengilhami karya-karyanya dengan rasa absurd dan kejernihan visual yang telah menjadi ciri khas praktiknya sejak pertengahan tahun 2000.