Irfan Hendrian (lahir 1987) adalah seorang seniman dan pembuat cetakan industri yang dikenal dengan eksplorasi formalnya dalam abstraksi. Bekerja terutama dengan kertas, ia tertarik pada pendekatan dan metode Bauhaus: mengurangi, mengurangi, dan menyederhanakan segala sesuatu ke keadaan yang paling luhur, esensial, dan substansial. Hendrian menghargai cara berpikir dan bertindak yang efisien, logis dan bermanfaat yang tercermin secara langsung dalam karyanya. Kolase menyediakan metodologi yang mempertahankan pendekatan murni Hendrian terhadap material, memanfaatkan kertas sebagai bahan baku dengan kemampuan pahatan. Daripada menciptakan gambar, ia percaya bahwa melalui pengaturan visual dari objek-objek yang disusun, nilai estetika tertentu akan muncul.
Hendrian menempuh pendidikan di LASALLE College of Arts, Singapura dan Wanganui School of Design, Selandia Baru, sebelum menyelesaikan gelar MA di Institut Teknologi Bandung pada tahun 2016. Dia telah mengadakan beberapa pameran tunggal, termasuk Terenne, Jeonbuk Museum of Art, Korea Selatan (2016); Logical Aesthetic, Via Via, Yogyakarta, Indonesia (2012); dan Secular World, Asbestos Artspace, Indonesia (2011). Sejak tahun 2011, Irfan Hendrian telah terlibat dalam berbagai pameran kelompok, pameran seni rupa, biennale, termasuk Art|Jog 10: Changing Perspectives, Jogja National Museum, Yogyakarta, Indonesia (2017); Karyawisata, Jogja Contemporary, Yogyakarta, Indonesia (2015); ASEAN 5, Penang, Malaysia (2015); Indonesia Contemporary Fiber Art #1, Art:1Artspace, Jakarta (2012); Jakarta Art District, Indonesia (2012); dan ART JOG 2011, Jakarta Biennale 14, Indonesia(2011).
Cerita: Menggunakan media kertas untuk menciptakan tekstur guratan.