Lahir 1980, Yamaguchi, Jepang

Tinggal dan berkarya di Bandung, Indonesia

Kei Imazu memanfaatkan lingkungan internet kontemporer sehari-hari dalam mengumpulkan berbagai macam karya seni dan objek yang ada di dalam dan di luar bentuk gambar. Setelah secara menyeluruh memeriksa data yang terkumpul dalam jumlah besar, ia mendistorsi, merekonstruksi, dan membuat sketsa secara digital. Dengan sketsa yang telah dibuatnya, Imazu menjiplaknya ke kanvas dengan menggunakan cat minyak, metode yang saat ini ia gunakan untuk menciptakan karya seninya.

Imazu memiliki beberapa pameran tunggal termasuk Sowed Them to the Earth di Jessica Silverman Gallery, San Francisco, Amerika Serikat (2023); Mapping the Land/Body/Stories of its Past di ANOMALY, Tokyo, Jepang (2021); Anda di sini / You are here, Museum Haus Kasuya, Kanagawa, Jepang (2019); Measuring Invisible Distance, Yamamoto Gendai, Tokyo, Jepang (2018); dan Overgrown, ROH Projects, Jakarta, Indonesia (2018). Pameran kelompoknya antara lain Frieze Seoul, COEX Mall, Seoul, Korea Selatan (2022); WAGIWAGI di documenta fifteen, Hübnerareal, Kassel, Jerman (2022); Declaring Distance: Bandung - Leiden, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, Indonesia (2022); AAAAHHH!!! Paris Internationale, Paris, Prancis (2018) - semuanya menampilkan karya kolaborasinya dengan Bagus Pandega; 1, ROH, Jakarta, Indonesia (2022); We Paint!, Palais de Beaux-Arts, Paris, Prancis (2022); Last Words, ROH, Jakarta, Indonesia (2021); We Are Here, Jessica Silverman Gallery, San Fransisco, Amerika Serikat (2021); Tiger Orchid, Art Basel OVR: Miami Beach (2020); Roppongi Crossing: Connexion, Mori Art Museum, Tokyo, Jepang (2019); Meet the Collection - 30th Anniversary of the Yokohama Museum of Art, Yokohama Museum of Art, Kanagawa, Jepang (2019), dan Taming Y/Our Passion, Aichi Triennale, Nagoya, Jepang (2019), dan masih banyak lagi. Kei Imazu adalah finalis Prix Jean-François Prat pada tahun 2020.